Picture taken from www.cinemaxxtheater.com |
Ngga banyak kejutan di film Avengers sequel kedua ini. Dari segi alur agak biasa: penciptaan robot canggih untuk menjaga kedamaian. salah formula, lalu menjadi robot jahat yang mampu berpikir, bukan robot yang sekedar untuk dikendalikan. Ultron, robot penghancur peradaban manusia yang menganggap manusia sebagai penyebab kehancuran bumi, berniat membawa kedamaian, namun kedamaian dalam versinya sendiri (baca: kehancuran). Lalu robot jahat bernama Ultron ini berevolusi untuk membasmi bumi.
Adegan perpecahan di tubuh Avengers juga terjadi di film kali ini. Perbedaan pendapat, saling tuding, saling menyalahkan, ga beda dengan Avengers pertama. Harus diakui memang kecanggihan teknologi yang diciptakan dua ilmuwan 'sinting' Tony Stark dan Dr. Bruce Banner memang keren. Film ini mengedepankan science fiction-nya juga, selain action, yang dapat membuat penonton terkesima dengan otak brilian si sutradara, Joss Whedon.
Selain teknologi, salah satu adegan yang cukup besar dalam film ini adalah terangkatnya/terbangnya sebuah kota di Sokovia sebagai strategi untuk membumihanguskan manusia. Di tengah cerita, dua musuh yang direkrut Ultron yaitu si kembar Pietro dan Wanda, yang membenci Stark pada awalnya, bergabung dengan regu Avengers untuk memusnahkan Ultron. Kejadian kayak begini bukan alur baru di film-film action. Sedikit basi, karena tim Avengers jadi terus bertambah. Entah kayak apa di sequel ke-3 dan ke-4 nanti, tapi yang pasti jagoan-jagoan yang kekuatan dan kemampuannya ga terlalu spesifik seperti Iron Man, Thor dan Hulk, paling-paling hanya menjadi pembasmi robot-robot bikinan seperti punya Ultron.
However, film ini cukup menghibur juga karena ada beberapa adegan dan dialog lucu seperti:
1. Ketika para Avengers ditantang untuk pegang tongkat Thor, which nobody could do it, except (in the end) surprisingly Jarvis was able to do it and everybody was gawking.
2. Ketika Iron Man berusaha habis-habisan untuk membuat Hulk pingsan ketika di-mantra oleh Wanda. Adegan memukul Hulk berkali-kali itu lucu.
3. Ketika Hawkeye dibilang: "cepat, Pak Tua", oleh Pietro the superspeed human.
4. Ketika peluru satuan pengamanan nyasar ke lengan Pietro, dll.
However, i would give *** (three stars out of five) for this movie, because it didn't bring too much fun on me:
1. Terlalu full dengan actions, tapi alur tidak terlalu menonjol
2. Adegan-adegannya terlalu mudah ditebak
3. Satu hal yang menarik, saya berpikir, film ini mengesankan para pahlawan pembela kedamaian bumi kok malah pembawa kehancuran bumi, gedung dan kota hancur lebur. Secara logika wajar apabila pemerintah mau menyerang balik Avengers sebagai perusak kota dan merugikan negara. Tapi rupanya ada Starks Enterprise punya satu divisi yang mengurus pembenahan kota pasca pertempuran. Nice and make sense.
Personal score: 6/10
.cis.
No comments
Post a Comment