Menyusun puzzle |
Pagi-pagi saya ajak anak nyanyi-nyanyi, kebetulan beberapa bulan yang akan datang akan ada konser dari tempat les musiknya, jadi sekalian saya stimulasi untuk menghafal lagu Twinkle-twinkle dan Happy Family. Setelah itu, nyanyi lagu K-A-S-I-H, yang saat ini lagi jadi lagu favoritnya, berhubung ini lagu ada gayanya sendiri, jd makin seru. Masih di seputar "music smart", saya juga mengulang lagu-lagu di tempat les musik, supaya makin terasah.
Selesai nyanyi-nyanyi, seperti biasa, ia bermain-main. Kali ini bermain puzzle. Beberapa waktu lalu saya berikan puzzle bergambar planet-planet. Puzzlenya lumayan besar dan ga terlalu banyak. Saya pikir yang sesuai usianya dan ga terlalu sulit. Dulu banget juga sebenarnya udah pernah ngenalin puzzle, tapi dia ga begitu tertarik. Mungkin dulu agak sulit buat dia, kebetulan puzzle-nya kecil2 dan banyak. Saat saya tahu sekarang dia udah bisa menyusun puzzle sendiri, saya berikan tantangan.
Puzzle bergambar planet |
Menyusun puzzle |
Penuh semangat menyusun puzzle
|
Rupanya ia suka diberi semangat, dan dalam penyusunan puzzle yang ketiga, ia mengerti bahwa ia sedang diburu dengan waktu untuk menyelesaikan puzzle dengan cepat. Berikutnya, ia kembali menyusun puzzle, tapi saya ga setel stop watch. Ia menyusun puzzle sambil bernyanti Happy Family. Sepertinya menyusun puzzle sambil bernyanyi membuat ia lebih fokus dan tenang. Mungkin sama seperti kita nyanyi sambil masak ya, jadi ga berasa tau-tau udah selesai, hahahaha.
Setel-setel stop watch ini murni keisengan saya, tapi senang juga saat tahu itu punya arti yang cukup unik dalam stimulasi. Beberapa hal yang saya dapat dari stimulasi puzzle dan stop watch kali ini yaitu:
1. Mengajarkan anak berpikir dan melakukan sesuatu dengan tepat dan cepat. Mirip seperti ujian di sekolah, harus selesai sekian soal dalam kurun waktu tertentu.
2. Anak-anak suka diberi semangat, mereka akan terpacu untuk lebih baik saat diberi dorongan positif.
3. Praktik membuktikan, latihan rutin membuat segala sesuatu lebih baik. Terbukti dengan 3x percobaan dengan stop watch, hasilnya semakin lama semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan puzzle. Tapi tentunya bukan dengan paksaan yaa..
Hal positif lainnya yang saya petik dari iseng-iseng hari ini, bahwa stimulasi atau mengajarkan anak-anak sesuatu ga harus selalu serius-serius banget, ga perlu cara yang rumit, ga selalu harus menggunakan alat-alat canggih. Bisa saja hal yang sederhana tapi menarik buatnya dan ia senang melakukannya, malah hasilnya justru lebih baik dari yang dibayangkan. Saat mencoba hal baru, hindari menetapkan target terlalu tinggi, supaya kita ga menjadi orang tua yang terbiasa dengan rentetan ekspektasi akan si anak. Dengan demikian, anak juga ga terbebani dalam menjalani stimulasi-stimulasi untuk kebaikan tumbuh kembangnya.
By the way, hasil stimulasi juga bisa beda-beda di setiap anak,ya. Jika anak Moms ga suka puzzle, bisa diganti dengan alat bantu atau kegiatan lain yang disuka.
Moms punya pengalaman lain? Share, yuk!
#creativemomforcreativekids
bagus juga nih mba cara menstimulasi anak dengan bermain puzzle dan dinilai waktunya. ini akan membantu sang anak untuk berpikir dan meningkatkan kemampuan otaknya
ReplyDeleteIya Mas, awalnya iseng, ternyata cukup bermanfaat buat melatih anak berkonsentrasi. Terima kasih sudah mampir ya :) Salam.
Delete