Tuesday, November 8, 2016

Review Film: IT

Film IT, 2016
Saat melihat deretan film "Now Showing" di bioskop, pasti kita lihat siapa aktor/aktrisnya dulu, baru nentuin film mana yang mau ditonton.

Itu juga yang saya lakukan saat memutuskan nonton film IT. Karena ada si kakek charming Pierce Brosnan di sana, dan melihat genre filmnya misteri, crime dan drama (gapapa deh bukan film action, sepanjang ada misteri/crime-nya), maka saya beli tiketnya.

Di adegan awal masih asik dilihat, hingga Mike Regan melakukan presentasi Omni. Saya berharap di film tersebut banyak melihat adegan teknologi app untuk memesan pesawat jet pribadi bagaikan Uber (berhubung itu yang digaung-gaungkan sejak di awal film). Tapiiiiiiiiiii ternyata jauh banget dari apa yang saya harapkan.

I'm so sorry granpa Brosnan, but it was not what I expected to watch. Biasa banget, ngga ada kejutan apa-apa, ngga keren-keren amat juga teknologinya. Alur cerita juga drama biasa. Tapi kalo akting si opa sih ga usah diragukan lah ya. Saya hanya merasa Pierce Brosnan seperti terjebak dalam film yang bukan kelasnya (maaf ini bukan sok-sok kritikus film, saya mah apa atuh).

Tapi saya akui, saya punya kebiasaan jelek ga pernah cek trailer atau review film sebelum nonton. Saya selalu nonton berdasarkan pandangan mata dan kepengennya apa saat itu. Jadi kalo hasilnya begini ya ga salah opa juga lah ya.

Personal score: 4/10

Sunday, November 6, 2016

Ibu Masa Kini Urus Anak Tanpa Nanny? Begini Caranya

Ibu modern masa kini (Freepik)
Sering dengar kalimat ini ngga: 'Kenapa ya ibu-ibu zaman dulu bisa mengurus anak banyak tanpa pengasuh anak? Salut deh!'

Setuju banget. Para ibu generasi baby boomer dijadikan superwoman panutan oleh para ibu generasi X dan Y seperti kita. Mereka mampu merawat anak lebih dari dua tanpa babysitter, plus mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri! Masih sempat membuat kue untuk anak-anak dan menyiapkan bekal makan siang suami ke kantor. Energinya seolah fully charged terus dan jarang terdengar keluhan tentang momong anak. Rasanya jarang terdengar rintihan para ibu di era orang tua kita menuntut me-time.

Sementara para ibu zaman sekarang sedikit-sedikit butuh piknik, butuh me-time, mengeluh stres dalam mengurus anak dan rumah tangga Rasanya menaklukkan pekerjaan kantor lebih mudah ketimbang pekerjaan rumah.

Well, beda zaman beda situasi dan kondisi kan?

Zaman dahulu, pola rumah tangga kebanyakan adalah para suami bekerja, sedangkan para ibu di rumah untuk merawat anak-anak. Kebutuhan hidup 20 puluh tahun lalu tak semahal sekarang. Setiap tahun biaya kebutuhan hidup semakin meningkat, sehingga banyak ibu jaman sekarang memilih bekerja untuk mendukung suami mewujudkan keluarga yang sejahtera. Tak jarang para ibu dikondisikan menggunakan jasa pengasuh anak (nanny) untuk membantunya merawat anaknya.

Salah ngga sih? 

Sama sekali tidak! Biar bagaimanapun, mengasuh anak bagi seorang ibu adalah tanggung jawab dan prioritas setiap ibu, apapun profesinya. Idealnya, setiap ibu pasti rindu untuk dapat membesarkan anak sendiri tanpa nanny.

Mungkin ngga sih?

Mengurus anak tanpa nanny bukan hal yang mustahil dilakukan bagi para ibu yang masih bekerja di luar rumah. Setiap ibu pasti bisa mewujudkannya. Impian ibu mengajarkan sendiri berbagai hal kepada anak masih bisa dilakukan meski ibu masih "ngantor". Ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk memberikan pengasuhan maksimal kepada anak, sesibuk apapun.

1. Bagi waktu dengan baik

Sampai kapanpun, nasihat ini ngga akan basi. Karena meskipun setiap ibu udah tau teorinya, nyatanya jarang dipraktekkan. Bangunlah lebih pagi untuk bisa mendapatkan waktu lebih dengan anak. Batasi penggunaan ponsel di rumah, ingatlah selalu bahwa jam kerja sudah berakhir saat ibu tiba di rumah.

2. Belajar dari orang tua

Bagi orang tua baru yang belum punya pengalaman mengurus anak, orang tua kita itu guru terbaik. Terapkan prinsip-prinsip yang baik dari orang tua kita dalam mengurus anak.

3. Membagi pekerjaan rumah tangga dengan suami

Libatkan suami dalam pekerjaan rumah tangga. Boleh dong sesekali suami membantu mencuci piring saat ibu membacakan cerita? Atau, gunakan jasa kebersihan rumah tangga online yang lagi tren sekarang. Ibu juga boleh kok mempekerjakan asisten rumah tangga untuk merawat rumah, sehingga ibu bisa fokus kepada anak.

4. Batasi pekerjaan

Ini syarat mutlak. Saat menjadi ibu, mau tidak mau kegiatan lainnya harus dibatasi agar tidak menjadi dominan dan anak tidak merasa kurang perhatian. Biar bagaimanapun, banyaknya waktu ibu bersama anak saat anak masih kecil, sangat berperan dalam tumbuh kembang anak.

5. Pilih peralatan rumah tangga yang berteknologi canggih

Jika ibu ingin memaksimalkan waktu bersama anak, pekerjaan rumah tangga harus dibuat efisien. 3M memiliki semua yang ibu butuhkan untuk menjaga rumah tetap sehat dan terawat. Saya sendiri ngefans banget dengan spons Scotch Brite Penghapus Noda dari 3M yang bisa membersihkan berbagai noda seperti spidol dan crayon, dan cat warna. Maklum, si kecil lagi senang-senangnya menulis dan melukis.

Selain itu 3M juga punya alat Pel Microfiber Teleskopik, yang punya dua fungsi sekaligus: menyapu dan mengepel! Hemat waktu banget kan?

Pel Microfiber Teleskopik

Nah, setiap ibu ga perlu gusar dan bertanya-tanya apakah bisa menjadi ibu yang baik. Pasti bisa! Ingat, kita ga perlu jadi orang lain untuk menjadi ibu yang sempurna. Maksimalkan aja waktu dengan buah hati, pasti ibu dan anak sama-sama happy. Makanya pakai 3M agar waktu bersih-bersih rumah lebih efisien, jadi waktu bersama anak bisa lebih banyak.

Have a wonderful motherhood journey, moms!
© Stories from An Affogato Lover
Maira Gall