Film IT, 2016 |
Itu juga yang saya lakukan saat memutuskan nonton film IT. Karena ada si kakek charming Pierce Brosnan di sana, dan melihat genre filmnya misteri, crime dan drama (gapapa deh bukan film action, sepanjang ada misteri/crime-nya), maka saya beli tiketnya.
Di adegan awal masih asik dilihat, hingga Mike Regan melakukan presentasi Omni. Saya berharap di film tersebut banyak melihat adegan teknologi app untuk memesan pesawat jet pribadi bagaikan Uber (berhubung itu yang digaung-gaungkan sejak di awal film). Tapiiiiiiiiiii ternyata jauh banget dari apa yang saya harapkan.
I'm so sorry granpa Brosnan, but it was not what I expected to watch. Biasa banget, ngga ada kejutan apa-apa, ngga keren-keren amat juga teknologinya. Alur cerita juga drama biasa. Tapi kalo akting si opa sih ga usah diragukan lah ya. Saya hanya merasa Pierce Brosnan seperti terjebak dalam film yang bukan kelasnya (maaf ini bukan sok-sok kritikus film, saya mah apa atuh).
Tapi saya akui, saya punya kebiasaan jelek ga pernah cek trailer atau review film sebelum nonton. Saya selalu nonton berdasarkan pandangan mata dan kepengennya apa saat itu. Jadi kalo hasilnya begini ya ga salah opa juga lah ya.
Personal score: 4/10
No comments
Post a Comment