Ini beberapa kejadian lucu di sekitar saya...plus candaan-candaan ringan untuk menyegarkan harimuuu ^__^
Enjoy!!
Tadi pagi gue sms bokap dari kantor, minta titip kalo di rumah nanti ada paket buat gue. Kebetulan bokap lg di rumah sakit, dia sms bilang:
Bapak : Bapak lagi di RS masalah armand maulana..
Saya : Armand Maulana?? apa itu??
Bapak : Gigi
Saya : Hahahahahahahaha.....
Pulang kantor mampir ke salah satu apotik ternama di mal dekat kantor, mau cari vitamin untuk kecapean. Tanya-tanya sama mbak SPG nya:
Saya : Mba, saya mau cari vitamin yang untuk kecapean yang bagus apa ya?
SPG : Ini aja mba, untuk menambah napsu makan..
Saya : Lho saya ga cari yang untuk menambah napsu makan, saya mau untuk kecapean..
SPG : Iya tapi badan mba kan kurus...
Saya : Maksud loh??? !@#$$%^&*)*&%#
Seorang pria muda pergi beli pulsa di salah satu konter di pinggir jalan. Mas penjual pulsa menjelaskan bonus-bonus konten yang sedang berlangsung:
Penjual : Mas, mau isi pulsa berapa?
Pembeli : 100 ribu mas, saya lagi butuh banyak untuk telepon
Penjual : Wah mas kebetulan, kalau beli pulsa minimal 50 ribu, dapat gratis wallpaper dan berlaku kelipatan. Berarti mas dapat 2 wallpaper!
Pembeli : Yang benar mas?? Asikkk..kebetulan saya lagi butuh wallpaper di kamar saya. Kalau 2 wallpaper berapa meter tuh?
Penjual : Hahh??? (melongo)
Di sore hari nan cerah sambil ngobrol ngalor ngidul ngomongin pete dan jengkol, teman mencoba main tebak-tebakan:
Teman : Lo tau ga cara ngilangin bau pete abis makan pete?
Gue : Makan permen karet dong!
Teman : Salah! Yang benar ya makan jengkol...
Gue : Kok jengkol?? ya jadi bau jengkol dong..
Teman : Ya iya kan, bau petenya ilang...
Gue : Gubrak!
Teman : Lo tau ga cara ngilangin bau jengkol abis makan jengkol?
Gue : MAKAN PETE!!!
Teman : Betullllll
Gue : Capedeeeeeeee
.cis.
Wednesday, May 11, 2011
Dalam Tinggal Tenang
Selama beberapa tahun tujuh orang pria bekerja sebagai penggali tambang. Tempat mereka menggali tambang sangat kaya akan mineral alam, sehingga mereka tidak berpindah-pindah tempat. Karena itu lama-kelamaan tempat penggalian mereka semakin dalam.
Hari itu ketika mereka sedang berada di dasar tambang yang dalam, tiba-tiba saluran arus listrik terputus. Semua lampu padam dan mereka tidak dapat melihat apa-apa. Kepanikan pun terjadi dan masing-masing orang berusaha menyelamatkan diri. Namun karena kegelapan begitu pekat, mereka tidak tahu arah yang dituju. Para penambang itu berteriak-teriak sambil berlari ke sana-ke mari, namun usaha mereka gagal. Setiap kali berlari ke satu arah, tubuh mereka membentur dinding tambang atau berbenturan dengan sesama penambang.
Para penambang sudah kelelahan dan mereka duduk lemah tanpa harapan. Yang ada dalam benak mereka hanya kematian yang sebentar lagi akan menjemput. Tak lama kemudia seorang dari mereka berkata, "Akan lebih baik jika kita semua duduk tenang dan berusaha untuk merasakan hembusan angin. Kita semua tahu bahwa angin hanya bisa masuk melalui pintu tambang ini." Mereka pun duduk dengan tenang, saat-saat pertama mereka tidak merasakan apa-apa. Lama-kelamaan mereka semakin peka terhadap hembusan angin yang berasal dari pintu tambang. Semakin mereka menenangkan hati dan pikiran, semakin mereka merasakan hembusan angin sepoi-sepoi dari pintu tambang. Akhirnya para penambang tersebut berhasil menemukan pintu ke luar dan mereka semua selamat.
Kehidupan di dunia ini seumpama para pekerja tambang tersebut. Di sela-sela aktivitas kehidupan seringkali datang saat-saat di mana kita m enjadi panik, bingung dan ke hilangan kendali karena berbagai kesulitan dan pencobaan. Kita berlari kian kemari untuk mendapatkan jalan keluar, kita berusaha dengan berbagai cara agar terlepas dari kemelut yang kita hadapi. Jiwa kita merasakan kepenatan yang hebat, tapi jalan keluar tidak kunjung kita temukan. Hanya ketika kita datang mencari Tuhan dan menenangkan diri di dalam Dia, kita akan mendapatkan pemecahan atas masalah yang kita hadapi. Yes 30:15 berkata, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Kepanikan dan ketakutan tidak akan memberikan pemecahan. Tetapi ketenangan yang didasari oleh keyakinan pada pertolongan Tuhan, itulah yang akan memberikan kita kekuatan dan kepekaan untuk mengatahui tuntunan Tuhan.
Apa yang saat ini sedang membuat Anda takut, panik, atau bimbang? Duduklah dengna tenang di kaki Tuhan. Di dalam Dia selalu ada jawaban yang menenangkan hati kita. Kita hanya perlu membuang segala kekuatiran dan kebiasaan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Di saat kita percaya kepada Tuhan, maka Dia akan menyatakan kuasaNya.
Sumber: Manna Sorgawi Mei 2011
Hari itu ketika mereka sedang berada di dasar tambang yang dalam, tiba-tiba saluran arus listrik terputus. Semua lampu padam dan mereka tidak dapat melihat apa-apa. Kepanikan pun terjadi dan masing-masing orang berusaha menyelamatkan diri. Namun karena kegelapan begitu pekat, mereka tidak tahu arah yang dituju. Para penambang itu berteriak-teriak sambil berlari ke sana-ke mari, namun usaha mereka gagal. Setiap kali berlari ke satu arah, tubuh mereka membentur dinding tambang atau berbenturan dengan sesama penambang.
Para penambang sudah kelelahan dan mereka duduk lemah tanpa harapan. Yang ada dalam benak mereka hanya kematian yang sebentar lagi akan menjemput. Tak lama kemudia seorang dari mereka berkata, "Akan lebih baik jika kita semua duduk tenang dan berusaha untuk merasakan hembusan angin. Kita semua tahu bahwa angin hanya bisa masuk melalui pintu tambang ini." Mereka pun duduk dengan tenang, saat-saat pertama mereka tidak merasakan apa-apa. Lama-kelamaan mereka semakin peka terhadap hembusan angin yang berasal dari pintu tambang. Semakin mereka menenangkan hati dan pikiran, semakin mereka merasakan hembusan angin sepoi-sepoi dari pintu tambang. Akhirnya para penambang tersebut berhasil menemukan pintu ke luar dan mereka semua selamat.
Kehidupan di dunia ini seumpama para pekerja tambang tersebut. Di sela-sela aktivitas kehidupan seringkali datang saat-saat di mana kita m enjadi panik, bingung dan ke hilangan kendali karena berbagai kesulitan dan pencobaan. Kita berlari kian kemari untuk mendapatkan jalan keluar, kita berusaha dengan berbagai cara agar terlepas dari kemelut yang kita hadapi. Jiwa kita merasakan kepenatan yang hebat, tapi jalan keluar tidak kunjung kita temukan. Hanya ketika kita datang mencari Tuhan dan menenangkan diri di dalam Dia, kita akan mendapatkan pemecahan atas masalah yang kita hadapi. Yes 30:15 berkata, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Kepanikan dan ketakutan tidak akan memberikan pemecahan. Tetapi ketenangan yang didasari oleh keyakinan pada pertolongan Tuhan, itulah yang akan memberikan kita kekuatan dan kepekaan untuk mengatahui tuntunan Tuhan.
Apa yang saat ini sedang membuat Anda takut, panik, atau bimbang? Duduklah dengna tenang di kaki Tuhan. Di dalam Dia selalu ada jawaban yang menenangkan hati kita. Kita hanya perlu membuang segala kekuatiran dan kebiasaan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Di saat kita percaya kepada Tuhan, maka Dia akan menyatakan kuasaNya.
Sumber: Manna Sorgawi Mei 2011
Thursday, May 5, 2011
Can we pass one day without complaining? :D
Tinggal di Jakarta memang plus minus. Ga cuma di Jakarta sih..but likely Jakarta is a more potential city to invite people to grumble :D
Like it or not, realize or not..komen2 kecil setiap hari pasti ada yg mengandung komplain atau kekurangpuasan kita akan sesuatu. Familiar dengan kalimat2 di bawah ini?
Buat yg kerja di kantor:
"Duh panas bgt sih...ac mati lagi!!!"
"Yaelah tisu toilet abis melulu lagi!"
Buat yg lagi di jalan:
(Dgn kendaraan pribadi) "Mampus, macet bgt..ampe pegel kaki gue..rrgghhhh.."
(Dgn kendaraan umum) "Bused busway penuh sesak, mau gila rasanya."
Yang lagi pesan makan di resto:
"Makanannya lama bgt sih datengnya, udh laper bgt nihh"
dannn sejuta komplain lainnya...
Waktu panas terik salah kita bilang: "duh panas banget sih! gila bgt panasnya.." Gitu juga pas hujan "yaah jd ga bisa pulang deh ujan gini :( mana becek lepek pula"
Kalo gue jadi Tuhan, mungkin sebentar2 gue pause waktu kali ye..sebel dengar gerutu umat2 gue yang kurang tau bersyukur. Dat's why im not the God, right?! :D
Sang Khalik Maha Penyabar itu masih setia kasi kita rejeki, makanan & minuman setiap hari, kesehatan, waktu untuk bekerja, berkumpul dengan keluarga, beristirahat, bisa ngopi2 pulang kantor bareng sahabat, ngasi kita pasangan hidup, dan sejuta kemanjaan lain yang Dia beri. Kenapa masi juga kurang puas yah??
"Well, that's human. Manusiawi kok." Sering kali kita dengar kalimat pembenaran diri seperti itu. Kalimat yang membuat manusia semakin merasa sah-sah aja buat komplain.
Capek ga sih komplainin hal-hal super perintilan itu? Di tengah2 pekerjaan yang udh sibuk, padat, menumpuk, (mungkin) bos lagi rese, pacar/pasangan lagi menyebalkan pula? Tampaknya akan lebih enak dan ringan jadi orang yang solutif dan legowo (kalo orang Jawa bilang) daripada komplaintif *maksa :D
Apa salahnya memang kalau kehujanan? Takut sakit? Ahh..macam balita saja..grab Vit C setelahnya kan bisa toh? Basah? Ya dikeringin dong..minum teh panas.. Lepek, penampilan rusak? Apa gunanya toilet? kan bisa re-touch @_@
Busway penuh sesak? Kalo masi bisa cari alternatif jalur lain syukur..tapi kalo engga? bersahabatlah dengan kesesakan.. Percaya deh, lebih susah dan lebih lama nyampenya kalo jalan kaki lho! Kebayang ga kantor di Cawang, rumah di Ciputat dan berjalan kaki? *pengen ngakak ngebayanginnya :P
Masih bagus bisa punya kendaraan pribadi, ga perlu berdesak2an..tapi tetep aja kaki pegel injak pedal gas atau punggung capek tanpa sandaran di motor.. Semua ada risikonya :)
Makan di resto masih enak, tasty, yummy, sluruppp...meskipun sebel nunggu lama karena udah kelaperan, tapi masi untung lho ada jaminan makana. Nah dedek2 kecil di kolong2 jembatan mungkin aja makannya ga sehari tiga kali :)
Hal yang patut disyukuri rasanya lebih banyak dari pada yang harus dikeluhkan. Kalo ga bisa setiap kali melihat ke bawah, coba sesekaliiii aja..pasti rasanya lebih enak kalo bisa bersyukur atas semua yang kita miliki dari Sang Pemberi :) Jangan cari yang ngga ada, tapi nikmati yang ada :)
Have a simple hapie life ^^
.cis.
Like it or not, realize or not..komen2 kecil setiap hari pasti ada yg mengandung komplain atau kekurangpuasan kita akan sesuatu. Familiar dengan kalimat2 di bawah ini?
Buat yg kerja di kantor:
"Duh panas bgt sih...ac mati lagi!!!"
"Yaelah tisu toilet abis melulu lagi!"
Buat yg lagi di jalan:
(Dgn kendaraan pribadi) "Mampus, macet bgt..ampe pegel kaki gue..rrgghhhh.."
(Dgn kendaraan umum) "Bused busway penuh sesak, mau gila rasanya."
Yang lagi pesan makan di resto:
"Makanannya lama bgt sih datengnya, udh laper bgt nihh"
dannn sejuta komplain lainnya...
Waktu panas terik salah kita bilang: "duh panas banget sih! gila bgt panasnya.." Gitu juga pas hujan "yaah jd ga bisa pulang deh ujan gini :( mana becek lepek pula"
Kalo gue jadi Tuhan, mungkin sebentar2 gue pause waktu kali ye..sebel dengar gerutu umat2 gue yang kurang tau bersyukur. Dat's why im not the God, right?! :D
Sang Khalik Maha Penyabar itu masih setia kasi kita rejeki, makanan & minuman setiap hari, kesehatan, waktu untuk bekerja, berkumpul dengan keluarga, beristirahat, bisa ngopi2 pulang kantor bareng sahabat, ngasi kita pasangan hidup, dan sejuta kemanjaan lain yang Dia beri. Kenapa masi juga kurang puas yah??
"Well, that's human. Manusiawi kok." Sering kali kita dengar kalimat pembenaran diri seperti itu. Kalimat yang membuat manusia semakin merasa sah-sah aja buat komplain.
Capek ga sih komplainin hal-hal super perintilan itu? Di tengah2 pekerjaan yang udh sibuk, padat, menumpuk, (mungkin) bos lagi rese, pacar/pasangan lagi menyebalkan pula? Tampaknya akan lebih enak dan ringan jadi orang yang solutif dan legowo (kalo orang Jawa bilang) daripada komplaintif *maksa :D
Apa salahnya memang kalau kehujanan? Takut sakit? Ahh..macam balita saja..grab Vit C setelahnya kan bisa toh? Basah? Ya dikeringin dong..minum teh panas.. Lepek, penampilan rusak? Apa gunanya toilet? kan bisa re-touch @_@
Busway penuh sesak? Kalo masi bisa cari alternatif jalur lain syukur..tapi kalo engga? bersahabatlah dengan kesesakan.. Percaya deh, lebih susah dan lebih lama nyampenya kalo jalan kaki lho! Kebayang ga kantor di Cawang, rumah di Ciputat dan berjalan kaki? *pengen ngakak ngebayanginnya :P
Masih bagus bisa punya kendaraan pribadi, ga perlu berdesak2an..tapi tetep aja kaki pegel injak pedal gas atau punggung capek tanpa sandaran di motor.. Semua ada risikonya :)
Makan di resto masih enak, tasty, yummy, sluruppp...meskipun sebel nunggu lama karena udah kelaperan, tapi masi untung lho ada jaminan makana. Nah dedek2 kecil di kolong2 jembatan mungkin aja makannya ga sehari tiga kali :)
Hal yang patut disyukuri rasanya lebih banyak dari pada yang harus dikeluhkan. Kalo ga bisa setiap kali melihat ke bawah, coba sesekaliiii aja..pasti rasanya lebih enak kalo bisa bersyukur atas semua yang kita miliki dari Sang Pemberi :) Jangan cari yang ngga ada, tapi nikmati yang ada :)
Have a simple hapie life ^^
.cis.
Subscribe to:
Posts (Atom)