Tuesday, January 14, 2020

Bombshell: Realita Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja

imdb.com
Sesaat setelah nonton Bombshell, saya tergugah untuk menulis ini. Betapa miris, kenyataan yang terjadi pada perempuan di lingkungan kerja. Pelecehan seksual di tempat kerja bukan hal baru yang terjadi di dunia kerja. Entah sejak kapan, peristiwa pelecehan seksual di tempat kerja sudah terjadi.

Diangkat dari Kisah Nyata

Film Bombshell, mengangkat kisah nyata skandal seks di Fox News tahun 2016 silam yang dilakukan oleh CEO Fox News, Roy Ailes (John Lithgow) kepada sejumlah karyawan perempuannya. Sang bos menyalahgunakan otoritas yang ia miliki untuk menerapkan aturan-aturan tidak logis, contohnya, menggunakan rok mini demi mempertontonkan kaki di depan kamera.

Pelecehan yang telah berlangsung lama di balik perusahaan pertelevisian raksasa Amerika milik Rupert Murdoch itu tidak pernah terungkap ke publik hingga mantan news anchor Gretchen Carlson (Nicole Kidman) nekat angkat bicara, dan di situlah dimulai perlawanan akan tindakan sang CEO.

Berkisah Tentang Pelecehan Seksual Di Lingkungan Kerja

Mungkin kebanyakan dari kita menebak pelecehan seksual kerap terjadi di dunia kerja bidang entertainment, atau kalangan selebriti. Berkaca dari film Bombshell, pelecehan juga terjadi di lingkungan kerja profesional dimana orang-orangnya menggunakan jas rapi, lingkungan orang terpelajar, profesional, ambisius dan career oriented. Namun, balutan jas rapi tetap tidak bisa menahan hasrat seksual seseorang. Justru akhirnya balutan jas yang membungkus kekuasaan petinggi perusahaan mampu memberikan akses seksual kepada para pekerja perempuannya.

imdb.com
Pelecehan seksual yang terjadi ini berhubungan erat dengan nasib karir karyawan Fox News. Tiga tokoh utama dengan latar alasan berbeda terjebak dengan kisah seksual yang sama dengan Ailes. Selain Gretchen Carlson, ada Megyn Kelly (Charlize Theron), news anchor yang menjadi moderator debat capres 2016, dimana Megyn mencapai posisi puncak bukan tanpa pergumulan. Karirnya diancam hancur bila tak memenuhi kehendak sang bos. Lalu ada Kayla Pospisil (Margot Robbie), gadis polos dan alim yang memiliki keinginan murni belajar dan berkarir di dunia pertelevisian, jatuh juga dalam kubangan yang sama dengan Carlson dan Kelly.

Dengan menonton Bombshell, kita diajak untuk melihat sisi lain dari realita kehidupan di dunia kerja. Ada pelecehan seksual dengan berbagai bentuk, mulai dari pelecehan seksual secara verbal, melontarkan lelucon seksis, hingga pelecehan seksual fisik, baik menyentuh, meraba hingga ajakan berhubungan seksual dengan ancaman atau iming-iming.

Selain itu, ada persaingan ketat, ambisi karir, gosip-gosip dari isu ringan hingga sensitif seputar perusahaan, dan bagaimana sulitnya menjalin hubungan yang dapat dipercaya dengan rekan satu kantor. Soal pelecehan seksual, bahkan bisa dibilang ada "pembiaran" atau sikap masa bodoh, pura-pura tidak tahu dari segelintir orang yang menyadari hal ini karena merasa terintimidasi dengan berbagai risiko yang bakal dihadapi.

Pesan Moral yang Kuat

Menurut saya, film ini benar-benar memiliki pesan moral yang kuat. Film ini membuka kenyataan bagaimana sebagian perempuan masih struggle untuk bisa ada di urutan depan untuk urusan karir, dengan berbagai hal yang harus dipertaruhkan.

Pelecehan seksual bukan hal yang mudah diungkapkan oleh seorang korban. Butuh kekuatan penuh dan risiko besar yang harus diambil. Mungkin saja, dengan angkat bicara, karir seseorang seumur hidupnya dipertaruhkan. Namun lewat Gretchen Carlson, kiranya kaum perempuan dikuatkan untuk berani bertindak untuk bicara atas kasus pelecehan seksual yang dialami, atau berani menolak tanpa merasa diintimidasi oleh rekan kerja atau atasan yang bermaksud melakukan pelecehan seksual. 

Bombshell juga sekaligus sebagai pengingat bahwa setiap orang berhak meraih peluang karir cemerlang tanpa harus mengorbankan hal yang paling berharga dalam hidupnya.

Recommended untuk ditonton? Buat saya sih, yes!

Personal score: 7/10.
© Stories from An Affogato Lover
Maira Gall